METODE PEMBELAJARAN CARD
SORT
A.
Pengertian
Metode Card Sort
Metode
Card Sort adalah suatu strategi pembelajaran berupa
potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau
materi pelajaran. Atau merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk
mengajajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang obyek atau
mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya. Gerakan fisik yang dominan dalam
dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.
Pembelajaran aktif model Card Sort merupakan pembelajaran yang
menekankan keaktifan siswa, dimana dalam pembelajaran ini setiap siswa diberi
kartu indeks yang berisi informasi tentang materi yang akan dibahas, kemudian
siswa mengelompokkan sesuai dengan kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu
siswa mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang materi
dari kategori kelompoknya.
Di sini pendidik lebih banyak bertindak sebagai fasilitator
dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti
siswa setelah presentasi selesai. Card Sort (sortir kartu) strategi ini
merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mereview ilmu yang telah
diberikan sebelumnya atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang dominan
dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.
Card
Sort (mensortir kartu) yaitu suatu strategi yang digunakan pendidik
dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui
klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. Metode Card Sort,
dengan menggunakan media kartu dalam praktek pembelajaran, akan membantu siswa
dalam memahami pelajaran dan menumbuhkan motivasi mereka dalam pembelajaran,
sebab dalam penerapan metode Card Short, guru hanya berperan sebagai fasilitator, yang
memfasilitasi siswanya dalam pembelajaran, sementara siswa belajar secara aktif
dengan fasilitas dan arahan dari guru. Card Sort yaitu motivasi dari guru;
bagi kartu kosong secara acak; guru mencari kata kunci di papan; siswa mencari
kata sejenis (satu tema) dengan temannya; diskusi kelompok berdasarkan temanya;
menyusun kartu di papan dan masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya.
Strategi ini dapat diterapkan apabila guru hendak menyajikan
materi atau topik pembelajaran yang memiliki bagian-bagian atau kategori yang
luas. Caranya guru menuliskan materi dan bagian-bagiannya ke dalam kertas
karton atau yang lainnya secara terpisah. Kertas diacak dan setiap siswa
diberikan kesempatan untuk mengambil satu kertas, atau beberapa siswa mengambil
kertas tersebut lalu membagikannya satu persatu pada teman-temannya. Setelah
siswa memegang kertas tersebut, kemudian mencari pasangan siswa lain dalam
kelompok berdasarkan kategori yang tertulis. Jika seluruh siswa sudah dapat
menemukan pasangannya berdasarkan kategori yang tepat, mintalah mereka berjajar
secara urut kemudian salah satu menjelaskan kategori kelompoknya.
B.
Ciri
– cirri dari metode Card Sort
Salah satu ciri dalam metode Card Sort yaitu pendidik lebih
banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu dibahas
atau materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai. Sehingga
materi yang telah dipelajari benar-benar difahami dan dimengerti oleh siswa. Ciri
khas dari pembelajaran aktif model Card Sort ini adalah siswa mencari
bahan sendiri atau materi yang sesuai dengan kategori kelompok yang
diperolehnya dan siswa mengelompok sesuai kartu indeks yang diperolehnya.
Dengan demikian siswa menjadi aktif dan termotivasi dalam proses belajar
mengajar.
C.
Tujuan
Metode Card Sort
Tujuan dari strategi dan metode
belajar menggunakan Card Sort ini adalah untuk mengungkapkan
daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah
dipelajari siswa. Tujuan dari
strategi dan metode belajar menggunakan “memilah dan memilih kartu ”Card Sort” ini
adalah untuk mengungkapkan daya ingat atau recall terhadap materi pelajaran
yang telah dipelajari siswa. Sehingga siswa benar-benar memahami dan mengingat
pelajaran yang telah diberikan.
D.
Aplikasi/Langkah-langkah
Metode Card Sort
Melvin L. Silberman
menjelaskan bahwa mengajarkan bukan semata persoalan menceritakan. Belajar
bukanlah konsekuensi dari penuangan informasi ke dalam benak siswa. Belajar
memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan
pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Pola
belajar yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan
belajar aktif, agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali
tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan
menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan,
bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk
mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about and thinking aloud).
Langkah
– Langkah Pelaksanaan / Aplikasi dari Metode Card Sort adalah sebagai berikut :
1.
Menjelaskan materi pembelajaran dan menjelaskan
proses model pembelajaran yang akan diterapkan secara singkat
2.
Masing-masing siswa diberikan kartu indeks yang
berisi materi pelajaran. Kartu indeks dibuat berpasangan berdasarkan definisi,
kategori/kelompok, misalnya kartu yang berisi aliran empiris dengan kartu
pendidikan ditentukan oleh lingkungan dan lain-lain. Makin banyak siswa makin
banyak pula pasangan kartunya.
3.
Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang
kartu, siswa yang lain diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa
kartu yang dipegangnya memiliki kesamaan definisi atau kategori.
4.
Agar situasinya agak seru dapat diberikan
hukuman bagi siswa yang melakuan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas
kesepakatan bersama.
5.
Guru dapat membuat catatan penting di papan
tulis pada saat prosesi terjadi.
6.
Guru dapat menyuruh siswa untuk
mempresentasikannya di depan kelas
E.
Kelebihan
dan Kelemahan Metode Card Sort adalah sebagai berikut :
v
Kelebihan
ü
Guru mudah menguasai kelas
ü
Mudah dilaksanakan
ü
Mudah mengorganisir kelas
ü
Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak
ü
Guru mudah menerangkan dengan baik
ü
Siswa lebih mudah mengerti tentang materi yang
diajarkan daripada dengan menggunakan metode ceramah.
ü
Siswa lebih antusias dalam pembelajaran
ü
Sosialisasi antara siswa lebih terbangun yakni
antara siswa denga siswa lebih akrab.
v
Kelemahan
ü
Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan
perhatian murid, terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik
perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi
penyimpangan dari pokok persoalan semula.
ü
Siswa perlu perhatian lebih sehingga tidak
keseluruhan siswa dapat diperhatikan dengan baik
ü
Banyak menyita waktu terutama menyiapkan model
pembelajaran aktif tipe pemilahan kartu
F.
Hal-
Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Card Sort
Tujuan strategi dan metode belajar menggunakan Card Sort ini
adalah memperkuat daya ingat terhadap materi yang telah dipelajari siswa. Untuk itu hal-hal yang harus
diperhatikan dalam prosedur penggunaan metode Card Sort antara lain adalah sebagai
berikut :
Kartu-kartu
tersebut jangan diberi nomor urut
Kartu-kartu
tersebut dibuat dalam ukuran yang sama
Jangan
memberi “tanda kode” apapun pada kartu-kartu tersebut
Kartu-kartu
tersebut terdiri dari “beberapa bahasan”
dan dibuat dalam jumlah yang banyak atau sesuai dengan jumlah siswa,
Materi
yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah diajarkan dan telah
dipelajari oleh siswa. Metode ini dapat mengaktifkan
siswa yang kelelahan. Metode dapat digunakan
untuk mengaktifkan siswa dalam mempelajari materi yang bersifat konsep,
karakteristik, klasifikasi, fakta, dan mereview materi.
G. Penerapan Metode Card Sort pada Pembelajaran
Biologi / Sistem Peredaran Darah
1.
Guru menjelaskan materi tentang pelaksaanaan
pembelajaran dengan metode Card Sort.
Guru : Disini
akan dibagikan beberapa kartu yang berkaitan dengan dengan system peredaran
darah, misalnya kartu 1, system peredaran darah, 2. Golongan darah, peredaran
darah tunggal atau ganda, 3. Bagian jantung, 4. Alat peredaran darah dan lain
sebagainya.
Selanjutnya
dikartu
yang lain misalnya system difusi, system peredaran darah terbuka, system
peredaran darah tertutup,, system ABO, atrium kanan dan kiri ventrikel kanan
dan kiri, golongan darah A, B, AB, O,,
jantung, pembuluh darah, serambi kiri, arteri pulmonalis, serambi
kanan,vena pulmonalis, arteri pulmonalis, paru – paru, arteri kapiler seluruh
tubuh, dan vena cava.
2.
Masing-masing siswa diberikan kartu indeks yang
berisi materi pelajaran. Kartu indeks dibuat berpasangan berdasarkan definisi,
kategori/kelompok. Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, misalnya
kartu yang berisi kategori “jantung” maka siswa yang lain diminta berpasangan
dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang dipegangnya memiliki kesamaan
definisi atau kategori yaitu misalnya yang memiliki kategori yang sama adalah
siswa yang memegang kartu Atrium kiri, atrium kanan, ventikel kiri dan
ventrikel kanan.
Dari sini dapat diketahui bahwa
kesimpulannya adalah dari konsep tersebut yaitu “bagian dari jantung”
3.
Disini guru menyuruh siswa menyimpulkan dari
konsep yang mereka gabungkan menjadi kesatuan yang utuh
4.
Selanjutnya guru menyuruh siswa yang sati konsep
tersebut mendiskusikan kesimpulannya tersebut dan akhirnya nanti akan di
presentasikan di depan kelas.
5.
Agar situasinya agak seru dapat diberikan
hukuman bagi siswa yang melakuan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas
kesepakatan bersama, yang membangun pemahaman siswa.
6.
Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis
pada saat proses terjadi sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan dan
semua siswa memahami semua materi yang dijelaskan tentang peredaran atau
sirkulasi darah.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Kasmadi. 1991. Teknik Mengajar. Semarang : IKIP
Semarang Press
Syaiful, Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta
Silberman,
Selvin. 2006. Active Learning, 101 cara
belajar aktif. Terjemahan Raissul Muttagen. Bandung : Nusa Media