Minggu, 09 Desember 2012


METODE PEMBELAJARAN CARD SORT
A.              Pengertian Metode Card Sort
Metode Card Sort adalah suatu strategi pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran. Atau merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya. Gerakan fisik yang dominan dalam dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.
Pembelajaran aktif model Card Sort merupakan pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, dimana dalam pembelajaran ini setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi tentang materi yang akan dibahas, kemudian siswa mengelompokkan sesuai dengan kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu siswa  mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dari kategori  kelompoknya.
Di sini pendidik lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai. Card Sort (sortir kartu) strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.
Card Sort (mensortir kartu) yaitu suatu strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. Metode Card Sort, dengan menggunakan media kartu dalam praktek pembelajaran, akan membantu siswa dalam memahami pelajaran dan menumbuhkan motivasi mereka dalam pembelajaran, sebab dalam penerapan metode Card Short, guru hanya berperan sebagai fasilitator, yang memfasilitasi siswanya dalam pembelajaran, sementara siswa belajar secara aktif dengan fasilitas dan arahan dari guru. Card Sort yaitu motivasi dari guru; bagi kartu kosong secara acak; guru mencari kata kunci di papan; siswa mencari kata sejenis (satu tema) dengan temannya; diskusi kelompok berdasarkan temanya; menyusun kartu di papan dan masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya.
Strategi ini dapat diterapkan apabila guru hendak menyajikan materi atau topik pembelajaran yang memiliki bagian-bagian atau kategori yang luas. Caranya guru menuliskan materi  dan bagian-bagiannya ke dalam kertas karton atau yang lainnya secara terpisah. Kertas diacak dan setiap siswa diberikan kesempatan untuk mengambil satu kertas, atau beberapa siswa mengambil kertas tersebut lalu membagikannya satu persatu pada teman-temannya. Setelah siswa memegang kertas tersebut, kemudian mencari pasangan siswa lain dalam kelompok berdasarkan kategori yang tertulis. Jika seluruh siswa sudah dapat menemukan pasangannya berdasarkan kategori yang tepat, mintalah mereka berjajar secara urut kemudian salah satu menjelaskan kategori kelompoknya.

B.     Ciri – cirri dari metode Card Sort
Salah satu ciri dalam metode Card Sort yaitu pendidik lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai. Sehingga materi yang telah dipelajari benar-benar difahami dan dimengerti oleh siswa. Ciri khas dari pembelajaran  aktif model Card Sort ini adalah siswa mencari bahan sendiri atau materi  yang sesuai dengan kategori kelompok yang diperolehnya dan siswa mengelompok sesuai kartu indeks yang diperolehnya. Dengan demikian siswa menjadi aktif dan termotivasi dalam proses belajar mengajar.

C.     Tujuan Metode Card Sort
Tujuan  dari  strategi  dan  metode  belajar menggunakan Card Sort ini adalah  untuk  mengungkapkan  daya  ingat  terhadap  materi  pelajaran  yang telah dipelajari siswa. Tujuan dari strategi dan metode belajar menggunakan “memilah dan memilih kartu ”Card Sort” ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat atau recall terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa. Sehingga siswa benar-benar memahami dan mengingat pelajaran yang telah diberikan.

D.    Aplikasi/Langkah-langkah Metode Card Sort
Melvin L. Silberman menjelaskan bahwa mengajarkan bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi dari penuangan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Pola belajar yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif, agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa  dan berfikir keras (moving about and thinking aloud).
Langkah – Langkah Pelaksanaan / Aplikasi dari Metode Card Sort adalah sebagai berikut :
1.      Menjelaskan materi pembelajaran dan menjelaskan proses model pembelajaran yang akan diterapkan secara singkat
2.      Masing-masing siswa diberikan kartu indeks yang berisi materi pelajaran. Kartu indeks dibuat berpasangan berdasarkan definisi, kategori/kelompok, misalnya kartu yang berisi aliran empiris dengan kartu pendidikan ditentukan oleh lingkungan dan lain-lain. Makin banyak siswa makin banyak pula pasangan kartunya.
3.      Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang dipegangnya memiliki kesamaan definisi atau kategori.
4.      Agar situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang melakuan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama.
5.      Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi terjadi.
6.      Guru dapat menyuruh siswa untuk mempresentasikannya di depan kelas
E.     Kelebihan dan Kelemahan Metode Card Sort adalah sebagai berikut :
v     Kelebihan
ü      Guru mudah menguasai kelas
ü      Mudah dilaksanakan
ü      Mudah mengorganisir kelas
ü      Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak
ü      Guru mudah menerangkan dengan baik
ü      Siswa lebih mudah mengerti tentang materi yang diajarkan daripada dengan menggunakan metode ceramah.
ü      Siswa lebih antusias dalam pembelajaran
ü      Sosialisasi antara siswa lebih terbangun yakni antara siswa denga siswa lebih akrab.
v     Kelemahan
ü      Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid, terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok persoalan semula.
ü      Siswa perlu perhatian lebih sehingga tidak keseluruhan siswa dapat diperhatikan dengan baik
ü      Banyak menyita waktu terutama menyiapkan model pembelajaran aktif tipe pemilahan kartu
F.      Hal- Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Card Sort
Tujuan strategi dan metode belajar menggunakan Card Sort ini adalah memperkuat daya ingat terhadap materi yang telah dipelajari siswa. Untuk itu hal-hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penggunaan metode Card Sort antara lain adalah sebagai berikut :
*     Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomor urut
*     Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang sama
*     Jangan memberi “tanda kode” apapun pada kartu-kartu tersebut
*     Kartu-kartu  tersebut  terdiri  dari  “beberapa  bahasan”  dan  dibuat dalam jumlah yang banyak atau sesuai dengan jumlah siswa,
*     Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah diajarkan dan telah dipelajari  oleh  siswa. Metode  ini dapat mengaktifkan  siswa yang  kelelahan. Metode  dapat  digunakan  untuk  mengaktifkan siswa dalam mempelajari materi yang bersifat konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, dan mereview materi.

G.    Penerapan Metode Card Sort pada Pembelajaran Biologi / Sistem Peredaran Darah
1.      Guru menjelaskan materi tentang pelaksaanaan pembelajaran dengan metode Card Sort.
Guru : Disini akan dibagikan beberapa kartu yang berkaitan dengan dengan system peredaran darah, misalnya kartu 1, system peredaran darah, 2. Golongan darah, peredaran darah tunggal atau ganda, 3. Bagian jantung, 4. Alat peredaran darah dan lain sebagainya.
Selanjutnya dikartu yang lain misalnya system difusi, system peredaran darah terbuka, system peredaran darah tertutup,, system ABO, atrium kanan dan kiri ventrikel kanan dan kiri, golongan darah A, B, AB, O,,  jantung, pembuluh darah, serambi kiri, arteri pulmonalis, serambi kanan,vena pulmonalis, arteri pulmonalis, paru – paru, arteri kapiler seluruh tubuh, dan vena cava.
2.      Masing-masing siswa diberikan kartu indeks yang berisi materi pelajaran. Kartu indeks dibuat berpasangan berdasarkan definisi, kategori/kelompok. Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, misalnya kartu yang berisi kategori “jantung” maka siswa yang lain diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang dipegangnya memiliki kesamaan definisi atau kategori yaitu misalnya yang memiliki kategori yang sama adalah siswa yang memegang kartu Atrium kiri, atrium kanan, ventikel kiri dan ventrikel kanan.
Dari sini dapat diketahui bahwa kesimpulannya adalah dari konsep tersebut yaitu “bagian dari jantung”
3.      Disini guru menyuruh siswa menyimpulkan dari konsep yang mereka gabungkan menjadi kesatuan yang utuh
4.      Selanjutnya guru menyuruh siswa yang sati konsep tersebut mendiskusikan kesimpulannya tersebut dan akhirnya nanti akan di presentasikan di depan kelas.
5.      Agar situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang melakuan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama, yang membangun pemahaman siswa.
6.      Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat proses terjadi sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan dan semua siswa memahami semua materi yang dijelaskan tentang peredaran atau sirkulasi darah.
DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Kasmadi. 1991. Teknik Mengajar. Semarang : IKIP Semarang Press
Syaiful, Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Silberman, Selvin. 2006. Active Learning, 101 cara belajar aktif. Terjemahan Raissul Muttagen. Bandung : Nusa Media